Gagasan Nurkholis melestarikan tradisi lewat batik ini bahkan telah menyabet berbagai penghargaan. Terbaru dia terpilih menjadi pemenang pertama produsen kain batik tingkat Jawa Timur pada hari jadi Jatim ke-77 2022 lalu.
Nurkholis juga bersyukur respons pasar terhadap batik buatannya cukup positif. Usaha yang dirintis dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu kini menghasilkan omzet hingga Rp100 juta per bulan.
Lebih dari itu, Batik Bangsawan milik NurKholis juga menjadi jujugan banyak instansi, baik pemerintahan maupun swasta.
Sukses Nurkholis merintis usaha Batik Bangsawan ini tak lepas dari uluran tangan BRI. Pada 2011 lalu usaha batiknya nyaris berhenti karena masa sewa ruko untuk jualan di Kecamatan Bungah, Gresik habis.
“Saya tidak punya uang lagi saat itu. Padahal, ruko itu harus diperpanjang,” katanya.
Nurkholis bersyukur, harapan untuk bisa memiliki ruko terealiasi setelah BRI mengucurkan pinjaman Rp25 juta. Modal usaha itu cukup untuk memperpanjang sewa hingga dua tahun. Sedangkan sisanya untuk tambahan belanja.
Dari sanalah bisnis batik Nurkholis terus berkembang sampai akhirnya pada tahun 2016 memutuskan untuk memproduksi sendiri.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, mengatakan, saat ini masih banyak UMKM, tertama ultra mikro (Umi) yang belum mendapatkan layanan keungan formal. Bahkan, lebih dari 12 juta pelaku usaha yang masih bergantung pinjaman rentenir.
“Mereka ini harus diselamatkan. Mereka harus diberi akses permodalan. Harus ada inisiatif layanan keuangan formal yang dapat menjangkau mereka,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto