MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Candi Brahu sebenarnya sudah cukup populer sebagai lokasi wisata Majapahit. Namun, tidak sedikit juga wisatawan yang belum mengetahui informasi mengenai candi ini.
Wisatawan juga perlu mendapat edukasi mengapa perlu berkunjung ke Candi Brahu. Hal ini bermanfaat untuk memberikan informasi meluas mengenai sejarah Majapahit.
Berikut ini Tim iNews merangkum sejumlah poin informasi penting mengapa para wisatawan perlu berkunjung ke Candi Brahu.
1. Merupakan bangunan tertua di area situs Majapahit
Candi Brahu diperkirakan sebagai bangunan tertua di kompleks Trowulan. Bangunan tersebut diperkirakan sudah berdiri bahkan sebelum keberadaan Majapahit.
Candi Brahu yang terletak di Dusun Muteran, Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan ini didata pertama kali oleh Wardenaar, seorang kapten surveyor Belanda pada tahun 1815. Candi Brahu termasuk situs yang disebut dalam catatan Raffles.
2. Merupakan tempat penemuan prasasti penting Kerajaan Singhasari
Candi Brahu merupakan lokasi penemuan Prasasti Alasantan. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok, raja Singhasari.
Pembacaan terhadap prasasti menemukan angka tahun 861 Saka atau 939 Masehi. Penemuan ini pula yang menjadi dasar perkiraan usia candi Brahu.
3. Disebut sebagai lokasi pembakaran jenazah para raja
Pada prasasti Alasantan disebutkan juga bahwa candi Brahu atau yang dulu disebut Warahu ini merupakan lokasi pembakaran jenazah para raja. Dengan kata lain, candi ini berfungsi sebagai lokasi krematorium.
Sayangnya, para peneliti tidak berhasil menemukan bekas-bekas abu jenazah di lokasi candi.
4. Termasuk situs Majapahit yang bangunan utuhnya dapat dinikmati
Meski berusia tua, beruntung bahwa hingga hari ini masyarakat dapat menikmati bentuk utuh Candi Brahu. Hal tersebut terbilang langka mengingat kondisi situs-situs Majapahit lainnya sangat memprihatinkan.
Hasil restorasi terhadap candi ini berhasil mempertahankan bentuk bangunannya hingga sekarang. Pemugaran yang dilakukan pada 1990 dan 1995 dapat menyelamatkan wujud aslinya.
Usia yang sudah beratus tahun ini pula mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan ikut menjaga perawatan candi yang diupayakan pemerintah.
Editor : Trisna Eka Adhitya