JAKARTA, iNews.id – Polemik penyebab kematian Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J akan memasuki babak baru. Hal ini setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kasus kematian Brigadir J segera menuju pengumuman tersangka.
Pria berdarah Madura ini menyebut penanganan kasus ini sudah berada di jalur yang benar. Bahkan, penyelesaian kasus ini tinggal beberapa tahap. “Kelihatannya prosesnya masih jalan dan semua masih on the track, tinggal menuju ke tersangkanya, menuju ke-TKP-nya, dan seterusnya," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Mahfud menyampaikan pemerintah tidak pernah memberi batas waktu bagi kepolisian untuk membereskan kasus Brigadir J.
Bukan Kriminal Biasa
Mahfud MD menerima Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, di kantornya, pukul 10.55 WIB, Rabu (3/8/2022). Mahfud mengatakan, kasus Brigadir J bukanlah kasus biasa. Menurutnya, kasus ini tidak sama dengan kasus kriminal biasa.
“Tentu saya punya pandangan nantinya, tetapi pandangan saya tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sekarang sedang berjalan. Saya katakan, maaf, ini tidak sama dengan kriminal biasa," kata Mahfud usai bertemu ayah Brigadir J.
Mahfud menjelaskan kasus penembakan Brigadir J ini memiliki dua aspek psikologis. Karena itu, penanganan kasus ini tidak semudah kasus kriminal biasa.
"Sehingga memang harus bersabar karena ada psycho-hierarchical, ada juga psycho-politics-nya. Kalau seperti itu, secara teknis penyelidikan, itu sebenarnya gampang. Apa namanya... bahkan para purnawirawan, 'Kalau kayak gitu gampang, Pak, tempatnya jelas ini'. Kita sudah tahulah, tapi saya katakan, oke, jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses," tutur Mahfud.
"Bahwa itu memang gampang tingkat Polsek saja bisa, tapi ini ada tadi psiko-hierarkis dan psiko-politis dan macam-macam," imbuh dia.
Mahfud un meminta semua pihak bersabar menunggu proses penyelidikan kasus ini. Menurutnya, saat ini penyelidikan kasus tersebut sudah mengalami kemajuan. "Sehingga kita semua harus sabar, tetapi saya katakan kemajuan-kemajuan ini sudah bagus," kata Mahfud.
Mahfud juga mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Mahfud menyebut Kapolri sudah memenuhi banyak permintaan publik.
"Kasus itu terjadi tanggal 8, baru diumumkan tanggal 12 apa 11 tuh, Senin, tiga hari. Orang ribut, 'Nggak wajar', lalu kita bersuara, 'Tuh ndak wajar tuh, pengumumannya beda-beda, kok tiga hari baru diumumkan, alasan ini'. Lalu Kapolri responsif, dia lalu membentuk tim khusus," kata Mahfud.
Mahfud menyebut rakyat sempat tidak puas terhadap penanganan awal kasus kematian Brigadir Yoshua. Lagi-lagi, kata Mahfud, Kapolri menjawab ketidakpuasan publik dengan langkah tegas.
Diketahui, kedatangan keluarga J menemui Mahfud MD untuk menyampaikan beberapa hal. Pheo Hutabarat, yang mendampingi Samuel Hutabarat, mengatakan, akan membicarakan sejumlah hal dengan Mahfud MD. Salah satunya terkait dua distorsi dalam kasus Brigadir J.
Editor : Trisna Eka Adhitya