Sejak air meninggi, tim BPBD Jombang, TNI dan Polri telah melakukan patroli keliling lokasi banjir. Selain menjaga keamanan, juga mengantisipasi adanya warga yang membutuhkan bantuan untuk dievakuasi.
"Kita gunakan perahu karet, patroli bersama. Warga yang butuh bantuan langsung kita respon," katanya.
Agar seluruh warga selamat dan kebutuhan makan dan minum serta kesehatan terpenuhi, BPBD segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengaktifkan Posko Banjir.
"Kita segera aktivasi posko untuk pengungsi dan menyiapkan tenaga medis serta bidan desa di pengungsian," katanya.
Salah satu warga Kademangan yamg terdampak banjir, Muhammad Fatkur mengungkapkan air mulai masuk kampung itu sekitar jam 6 petang, terus naik hingga jam 12 malam sudah tinggi.
"Banjir ini karena sungai tidak mampu menampung air hujan di daerah hulu seperti Kandangan dan Wonosalam. Karena hujannya deras dan lama," ujar Fatkur.
Meskipun rumahnya terendam banjir namun warga enggan mengungsi ke balai desa. warga memilih bertahan di rumah masing-masing dengan alasan keamanan barang-barangnya.
"Kalau ditinggal mengungsi kalau sudah surut tidak bisa segera bersih-bersih. Ya kita tunggu saja sampai surut," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto