get app
inews
Aa Text
Read Next : Pesantren Tebuireng Jombang Sembeli 27 Ekor Sapi Kurban untuk Masyarakat

Banjir Tiga Kecamatan di Jombang Rendam 1.000 KK, Warga Tetap Bertahan

Minggu, 10 Maret 2024 | 12:00 WIB
header img
Banjir di tiga kecamatan di Kabupaten Jombang. Foto iNewsMojokerto/Zainul Arifin

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Banjir kembali terjadi di Jombang, Jawa Timur. Bukan saja merendam sejumlah jalan desa, banjir juga merendam rumah warga, setidaknya ada 1.000 rumah yang terendam. 

Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung terparah diterjang banjir tahunan ini. Ketinggian air di dalam rumah mencapai satu meter, sedangkan di luar rumah hingga dua meter lebih.

Banjir terjadi disebabkan Sungai Gunting dan Sungai Catakbanteng tidak mampu menampung debit ait sehingga meluap ke permukiman.

Katim Pusdalop BPBD Jombang, Abdi Purwoko mengatakan banjir yang terjadi sejak Sabtu (9/3/2024) malam hingga Minggu (10/3/2024) dini hari itu merendam rumah warga di kecamatan Mojoagung, Sumobito dan Mojowarno.

Di Kecamatan Mojoagung ada lima desa yang terendam. Yaitu Desa Kademangan, Betek, Karobelah, Mancilan dan Desa Janti. Di Kecamatan Sumobito satu desa yang terendam, yaitu Desa Talunkidul.

"Seluruh rumah yang terendam sekitar 500 dengan ketinggian air satu hingga satu setengah meter," kata Abdi, Minggu (10/3/2024). 

Sejak air meninggi, tim BPBD Jombang, TNI dan Polri telah melakukan patroli keliling lokasi banjir. Selain menjaga keamanan, juga mengantisipasi adanya warga yang membutuhkan bantuan untuk dievakuasi.

"Kita gunakan perahu karet, patroli bersama. Warga yang butuh bantuan langsung kita respon," katanya. 

Agar seluruh warga selamat dan kebutuhan makan dan minum serta kesehatan terpenuhi, BPBD segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengaktifkan Posko Banjir.

"Kita segera aktivasi posko untuk pengungsi dan menyiapkan tenaga medis serta bidan desa di pengungsian," katanya. 

Salah satu warga Kademangan yamg terdampak banjir, Muhammad Fatkur mengungkapkan air mulai masuk kampung itu sekitar jam 6 petang, terus naik hingga jam 12 malam sudah tinggi.

"Banjir ini karena sungai tidak mampu menampung air hujan di daerah hulu seperti Kandangan dan Wonosalam. Karena hujannya deras dan lama," ujar Fatkur. 

Meskipun rumahnya terendam banjir namun warga enggan mengungsi ke balai desa. warga memilih bertahan di rumah masing-masing dengan alasan keamanan barang-barangnya.

"Kalau ditinggal mengungsi kalau sudah surut tidak bisa segera bersih-bersih. Ya kita tunggu saja sampai surut," ujarnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut