Untuk penyelenggaraan awal, para sukarelawan GP Ronggolawe menyesuaikan penilaian lomba fashion show sesuai dengan kemampuan untuk tingkat pemula.
"Fashion show ini karena lebih melibatkan (warga) lokal, jadi kita menggunakan standar yang memang bisa diikuti oleh masyarakat di sini. Jadi, untuk kreativitas kostum, make-up dan aksi panggung," kata salah seorang juri, Bambang Budiono.
Namun, kreasi busana yang ditampilkan sebelas kelompok peserta fashion show kali ini ternyata melebihi ekspektasi para juri karena mereka berani dalam bereksperimen. Para model banyak yang mengenakan busana dengan konsep kerajaan-kerajaan tradisional di Indonesia.
Penampilan mereka terkesan megah dan mewah dengan tambahan mahkota, sayap hingga gaun yang menjuntai. Tak pelak, kreasi busana dan riasan buatan para desainer lokal itu berhasil memukau para penonton yang memadati area sekitar lokasi.
"Ini kita total keseluruhan (peserta) mengangkat tentang budaya. Jadi, yang diharapkan nanti bisa muncul (unsur) budaya-budaya asli Tuban," ujar Bambang.
Editor : Trisna Eka Adhitya