Karena jasanya, Ranggalawe diangkat sebagai bupati Tuban yang merupakan pelabuhan utama Jawa Timur saat itu.
Naas di kemudian hari, nama Ranggalawe justru dicatat sebagai salah satu pemberontak besar Majapahit. Apa yang terjadi?
Menurut catatan Pararaton, pemberontakan Ranggalawe terhadap Kerajaan Majapahit dipicu oleh hasutan seorang pejabat licik bernama Mahapati. Kisah ini diurai secara lebih rinci dalam Kidung Panji Wijayakrama dan Kidung Ranggalawe.
Awalnya Ranggalawe merasa tidak puas atas pengangkatan Nambi sebagai rakryan patih. Menurutnya, jabatan patih utama Majapahit lebih tepat diserahkan kepada Lembu Sora, pamannya, yang dinilainya jauh lebih berjasa dalam perjuangan daripada Nambi.
Hal inilah yang dimanfaatkan Mahapati untuk memanipulasi situasi antara Majapahit dan Ranggalawe. Dalam sebuah pertempuran di Sungai Tambak Beras, Ranggalawe menjemput ajalnya di tangan Kebo Anabrang, utusan Majapahit.
Editor : Trisna Eka Adhitya