Setelah penyerangan Demak, sisa-sisa Majapahit berada di bawah kesultanan Raden Patah tersebut. Namun bagaimana nasib Trowulan?
Pasca perpindahan ibukota Majapahit dan penguasaan Demak, nama Trowulan seakan lenyap. Sumber yang muncul kemudian menyebutkan kondisi Trowulan muncul dari Bali.
Salah satu catatan Bali tersebut adalah Kidung Pamancangah. Dalam kidung tersebut dikisahkan raja-raja Bali pada abad ke-17 dan ke-18 yang masih melakukan kunjungan ke Trowulan walaupun kondisinya sudah hancur.
Sebagaimana diketahui, banyak bangunan suci Hindhu yang berdiri di Trowulan selama Majapahit berdiri. Dari Kidung Pamancangah inilah didapatkan gambaran kegiatan ziarah yang dilakukan para raja Bali ke Trowulan.
Editor : Trisna Eka Adhitya