Kemudian, sosialisasi rambu-rambu pesantren sehat dan bank sampah. Pembahasan itu menekankan pentingnya penerapan standar kesehatan di pesantren. Rambu-rambu pesantren sehat dihadirkan sebagai panduan dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat di pondok pesantren.
Selain itu, konsep bank sampah juga diperkenalkan sebagai salah satu solusi pengelolaan sampah berbasis lingkungan di pesantren, yang tidak hanya mendukung kebersihan tetapi juga berpotensi memberikan nilai ekonomi.
Berikutnya sosialisasi sanitasi dan kebersihan
sanitasi dan kebersihan di lingkungan pesantren juga menjadi isu krusial yang diangkat dalam halaqoh tersebut.
Para peserta mendapatkan informasi mengenai pentingnya akses air bersih, kebersihan toilet, dan pengelolaan sanitasi yang baik untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh lingkungan yang tidak higienis.
Menurut dr. Iim Rokhimah, sapaan akrabnya, halaqoh itu juga merupakan bagian dari edukasi yang berkesinambungan dalam menjaga kesehatan para santri dan menciptakan pesantren yang sehat.
“Santri harus menjadi pionir dalam menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan pesantren. Dengan itu, kita semua akan berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan kuat di masa depan,” ujarnya
Selain sosialisasi, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai implementasi kesehatan di lingkungan pesantren masing-masing.
“Halaqoh Kesehatan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal menuju peningkatan standar kesehatan di pesantren-pesantren, yang sejalan dengan visi besar mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat, berdaya saing, dan berakhlak mulia,” tandas perempuan berjilbab ini.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait