Berbagai kompetisi mereka tawarkan seperti bola basket, futsal, classical sport, dan bahkan ada yang menawarkan virtual sport. Para siswa pun tampak memikirkan berbagai solusi dan marketing planning yang jelas jika terjadi permasalahan pemberlakuan pembatasan sosial.
Solusi itu diwujudkan dengan menawarkan event olahraga virtual. Para pecinta olahraga dapat melakukan olahraga sendiri-sendiri di tempatnya masing-masing dan hasilnya dikirim melalui aplikasi strava.
Ketua panitia kegiatan Aris Dwi Pambudi mengatakan, proyek dengan tema kewirausahaan ini didesain sebagai sebuah bisnis start up yang bisa dikembangkan oleh para siswa kelas 7. Tim sport preneur sebagai event organizer kegiatan olahraga langsung maupun olahraga virtual. Sementara tim food, craft and stuff preneur sebagai pendukung event olahraga untuk support sistemnya.
“Kami harapkan dari tiga kelompok preneur ini bisa menjadi satu paket dalam membangun usaha atau bisnis start up. Nanti akan kita uji coba tiga kelompok ini menggarap kegiatan classmeeting atau lomba antarkelas di akhir semester. Mereka yang akan menjadi event organizernya,” jelas Aris.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait