get app
inews
Aa Text
Read Next : Seorang Ibu Rumah Tangga di Mojokerto Harus Menahan Rasa Sakit Akibat Penyakit Kaki Gajah

Waspada Batu Ginjal, Siloam Hospitals Surabaya Edukasi Penanganannya

Jum'at, 27 Mei 2022 | 20:04 WIB
header img
Bincang Sehat waspada batu ginjal Siloam Hospitals. (Foto: M. Arul)

Pada bincang edukasi lanjutan, faktor resiko batu ginjal disebabkan oleh adanya riwayat terkena batu sebelumnya, riwayat keturunan, obesitas,dan gangguan absorpsi di lambung dll. Faktor lainnya yang patut diwaspadai adalah seringnya mengalami dehidrasi (kurang minum), hingga faktor riwayat pola makan yang dinyatakan sebagai prediposisi antara lain asupan kalsium, penggunaan garam yang tinggi, serta makan-makanan yang tinggi purin (seperti jeroan), dan minum minuman yang mengandung black tea, dan soda.

Adapun tanda atau gejala penyakit ini antara lain nyeri di pinggang ringan hingga berat, Kadang disertai mual-muntah. 
nyeri pada saat buang air kecil, urine berwarna keruh, coklat hingga kemerahan, bahkan buang air kecil dalam jumlah sedikit

Penanganan awal dilakukan tes darah maupun urine, pemeriksaan radiologi seperti USG, rontgen perut, sampai CT scan urogenital (CT Stonografi) lalu kemudian setelah batu terdeteksi nantinya batu akan di lihat berdasarkan ukuran dan letak, sehingga batu bisa dikeluarkan sesegera mungkin, baik melalui obat-obatan, perubahan gaya hidup, maupun operasi. Tindakan yg dapat dilakukan yaitu dengan operasi minimal invasive, dengan alat khusus, batu akan dipecah menjadi pecahan ukuran kecil, dan dapat keluar sendiri bersama urine atau dibantu dikeluarkan dengan alat tersebut. 

Selain dengan tindakan operasi, pemecahan batu juga dapat dilakukan dg alat ESWL (extracoporeal shock wave lithotripsy), yaitu batu dipecah menggunakan gelombang khusus dari alat tersebut, dan pasien tidak perlu dilakukan pembiusan, tutur Dokter Spesialis Urologi, Dian Paramita Oktaviani Soetojo.

Adapun batu ginjal dengan ukuran <5mm diharapkan akan keluar dengan sendirinya, pasien diharapkan dapat minum air putih 2,5-3 liter sehari dan olahraga rutin atau mungkin dapat dibantu dengan obat-obat asalkan tidak ada penymbatan atau penyempitan di sepanjang saluran kemih

Dokter Dian Paramita Oktaviani Soetojo Sp.U., menyatakan pada edukasi terakhir sesinya,  bahwa pastikan kebutuhan cairan tercukupi, kurangi konsumsi makanan yang mengandung oksalat (bayam, kacang, black tea). Kemudian kurangi asupan protein hewani, diet rendah garam dan yang penting makan- makanan dengan gizi seimbang dan olahraga yang rutin dianjurkan dokter dalam mengurangi bahkan menghindari keluhan batu pada saluran kemih.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut