Polemik Internal PBNU, Tokoh Muda NU di Jombang Berharap Mustasyar Bergerak Mencari Titik Temu
JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Tokoh muda NU di Jombang, KH.M.Najib Muhammad Al-Imam atau Gus Najib menanggapi polemik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyusul adanya desakan mundur terhadap Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Gus Najib berharap para mustasyar (penasehat) PBNU bergerak menengahi agar konflik struktural tersebut dapat segera usai. Para mustasyar PBNU adalah kiai-kiai sepuh, di antaranya kiai Makruf Amin, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) juga KH Huda Jazuli.
"Jika terjadi konflik seperti ini, ya Mustasyar PBNU harus bergerak. Kan tugas mustasyar sebagai penasehat dan ishlachu dzatil bain atau mencari titik temu, agar tidak melebar kemana-mana. Saya kira ini cara yang lebih legal formalistik," ujar mubalig muda ini, Selasa (25/11/2025).
Polemik internal Nahdlatul Ulama mencuat setelah hasil rapat harian Syuriyah PBNU dikabarkan meminta Gus Yahya untuk melepaskan jabatannya sebagai pucuk pimpinan tanfidziyah. Desakan tersebut mengindikasikan adanya keretakan serius di antara badan tertinggi PBNU.
Menurut Gus Najib, alasan pemberhentian Ketua Umum PBNU karena mengundang orang pro Israil yang itu dianggap bikin gaduh, justru sebaliknya Rais Am telah memutuskan kegaduhan dengan cara yang labih gaduh. "Itu bukan tradisi NU. Namun, bagi kami itu yang paling penting adalah tabayun," kata tokoh muda NU ini.
Editor : Zainul Arifin