"PSMP fokusnya di prestasi, tapi kalau AC Mojopahit fokusnya di pembinaan, jadi nanti kita ramu dimana tetap yang prestasi harus berjalan dengan baik, yang pembinaan harus berjalan dengan baik, karena misi kami adalah membangun persepak bolaan di Kabupaten Mojokerto," tegasnya.
Lebih jauh, Raja juga ingin agar seluruh insan sepak bola di Kabupaten Mojokerto mampu menerapkan filosofi sepak bola Indonesia khususnya di level SSB. Hal ini nantinya dapat berdampak pada semakin mudahnya para pemain yang mendapat kesempatan untuk bermain di klub profesional seperti di PSMP dan AC Majapahit.
"Sehingga ketika mereka bermain di level yang lebih tinggi secara permainan sudah sama, jadi lebih mudah untuk menaikkan level mereka, daripada setiap SSB mempunyai tipe permainan berbeda-beda, dan juga dari saya pengen juga untuk pelatih SSB wajib berlisensi minimal D atau kita inginnya C," tuturnya.
Melalui MSL kali ini, Raja bersama tim pelatih telah memantau beberapa pemain yang dirasa bermain baik selama liga dan akan diorbitkan untuk menjadi pemain PSMP ataupun AC Majapahit. Setidaknya saat ini telah ada 10 hingga 15 orang yang sedang dipantau perkembangannya.
Oleh karena itu, ia ingin agar gelaran MSL terus digalakkan setiap tahunnya. Dengan demikian, dapat dipastikan, Kabupaten Mojokerto akan mampu menghasilkan atlet sepak bola profesional yang dapat membuat harum nama Kabupaten Mojokerto hingga ke level nasional.
Editor : Trisna Eka Adhitya