MOJOKERTO, iNews.id - Kerajaan Majapahit memiliki hubungan erat dengan Gunung Pawitra. Dataran tinggi ini menyimpan banyak cerita kebesaran Majapahit beserta kerajaan pendahulunya.
Nama Gunung Pawitra sudah dikenal sejak masa Jawa Kuno. Kesucian Gunung Pawitra terus bertahan hingga masa jaya Majapahit dipimpin Prabu Hayam Wuruk.
Gunung Pawitra adalah dataran tinggi yang diyakini sebagai tempat suci di Jawa Timur. Bahkan gunung ini disebut paling suci di antara gunung lainnya.
Gunung ini menjadi salah satu tempat paling banyak penemuan bukti peninggalan Majapahit. Salah satunya adalah Candi Kendalisada.
Pusat Kegiatan Suci
Salah satu cerita rakyat menyebut bahwa Gunung Pawitra adalah gunung yang 'menanggung' keseimbangan Pulau Jawa. Itulah mengapa Gunung Pawitra yang berarti 'kabut', kini lebih dikenal dengan nama Gunung Penanggungan.
Gunung ini sudah menjadi tempat yang disucikan sejak masa Kerajaan Medang. Hal tersebut ditandai dengan adanya Petirtaan Jolotundo yang berdiri sekitar tahun 977 M.
Pada masa Kerajaan Majapahit, fungsi utama Gunung Pawitra tidak berubah. Bahkan kejayaan Majapahit semakin mengukuhkan gunung ini sebagai tempat suci.
Hal tersebut terbukti dengan penemuan ratusan situs yang dipercaya sebagai peninggalan Majapahit di area gunung. Termasuk juga beberapa situs yang diduga berasal sebelum masa Majapahit.
Kakawin Negarakertagama menyebutkan bahwa Gunung Pawitra merupakan satu dari tujuh gunung tempat para resi bertapa. Oleh karena itu, gunung ini juga disebut dengan pusat kegiatan kaum resi atau karsyan.
Sumber Bukti Peninggalan Majapahit dan Masa yang Lebih Tua
Berbagai bukti situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Gunung Pawitra memberi petunjuk tentang gambaran kebesaran Majapahit. Banyak temuan di area ini yang mengantarkan para peneliti merekonstruksi kehidupan masyarakat Majapahit.
Misalnya melalui relief cerita panji yang ada di Candi Kendalisada. Temuan ini memberi gambaran aspek sosial yang menyatu dengan ruang religiusitas masyarakat di era Majapahit.
Gunung Pawitra sebagai Cagar Budaya
Menurut data Kemendikbud, No. Regnas CB CB.1141 dan SK Penetapan No SK : 188/18/KPTS/013/2015 Tanggal 14 Januari 2015, kawasan Gunung Pawitra telah ditetapkan sebagai area cagar budaya.
Data catatan terkini terkait jumlah situs yang tersebar di Gunung Pawitra adalah sekitar 198 situs. Data tersebut diperbarui pada tahun 2017 oleh tim peneliti Universitas Surabaya (Ubaya).
Para peneliti meyakini bahwa masih banyak situs terpendam belum ditemukan di area Gunung Pawitra. Tiap situs tersebut pasti memberi petunjuk untuk semakin dekat mengenal kebesaran Majapahit.
Editor : Trisna Eka Adhitya