JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Potehi Jombang itu telah menciptakan sejarah. Betapa tidak, wayang boneka yang terbuat dari kain tersebut tampil di Universita Degu di Napoli Italia dan pada Sidang Umum Intangible Cultural Heritage (warisan budaya Takbenda) UNESCO. Tentu saja ini mengundang decak kagum dunia.
Pimpinan Potehi Jombang, Toni Harsono mengaku, untuk tampil di sana bukan hal mudah. Perlu perjuangan dan persiapan yang matang, termasuk menyiapkan keuangannya. Maklum saja, selama ini biaya mandiri dan sumbangan dari orang-orang yang peduli pada kesenian ini.
"Kami diundang di Napoli dan UNESCO, diminta tampil di sana. Saat itu kami menyiapkan semua, termasuk kebutuhan dananya," ujar Toni saat tasyakuran usai Tour de Europe Potehi di warung Potehi, Gudo, Jombang, Selasa (9/7/2024).
Ia menceritakan, tanggal 29 Mei lalu, tim potehi Jombang berjumlah 10 orang berangkat ke Napoli. Keterbatasan anggaran dana yang didapatkan dari sumbangan para pengusaha membuat mereka harus berhemat selama di Negara Bagian Eropa.
"Untuk makan setiap harinya kami masak di hotel, kemana-mana jalan kaki. Di sana kan biaya hidup mahal," ujar Toni.
Setelah tampil di Universita Degu di Napoli Italia, pada 30 Mei, tim bergeser ke UNESCO di Paris. Dalam, perjalanan ke UNESCO, Toni mengaku banyak mengalami kendala.
Semua peralatan musik untuk pentas wayang potehi harus dibawa semua. Seperti gembreng, kecer atau simbal, suling (Gitar), Rebab, Tambur/ Terompet, dan Piak-kok.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait