Kisah Kalah Cerdiknya Kerajaan Majapahit Gegara Seekor Kerbau

Trisna Eka Adhitya
wilayah kekuasaan majapahit. (Foto: istimewa)

Terdorong oleh kemenangan-kemenangan itu, Raja Majapahit mengambil keputusan untuk memerangi jajahan Raja Hujung Tanah. Misi itu memang menjadi bagian dari perluasan wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Percah di Sumatera sebagai kelanjutan dari Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada. 

Kisah itu dibahas dalam Kitab Pararaton dan Hikayat Raja-raja Pasai sebagaimana dikutip dari buku 'Menuju Puncak Kemegahan: Sejarah Kerajaan Majapahit'. Saat itu, tak puas dengan penundukan Pasai, pasukan Majapahit terus bergerak menguasai daerah-daerah Timbalan, Siantan, Jemaya, Bunguran, Serasan, Subi, Pulau Laut Tiyoman, Pulau Tinggi, Pemanggilan, Karimata, Belitung, Bangka, Lingga, Riau, Bintan dan Bulang. 

Sesampai di Pariangan para patih dan hulubalang Majapahit berunding dengan Patih Suatang (Datuk Perpatih Nan Sebatang) serta Patih Ketemanggungan (Datuk Katumanggungan). Namun, entah mengapa, kemudian muncul usulan dari Patih Majapahit untuk mengadu kerbau sebagai simbolisasi perang. 

Kesepakatan pun dibuat sebelum kerbau bertarung. Disepakati, pemilik kerbau yang menang berarti memenangkan peperangan, begitu pula sebaliknya. 

Raja Majapahit kemudian mengirim seekor kerbau yang istimewa besarnya bersama tentara Majapahit untuk diadu dengan kerbau Minang. Tetapi untuk melawannya, Datu Perpatih Sebatang mengajukan anak kerbau yang kelaparan. 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network