Selain itu, akan diadakan lomba khotbah tausiyah da’i cilik melibatakan murid Raudhatul Atfal (RA) dan Bustanal Athfal (BA) di provinsi Jawa Timur dengan tema ”Gema Da’i Cilik: Generasi Bebas Wasting.”
“It takes a village to raise a child. Butuh satu negara untuk membesarkan anak-anak Indonesia yang luar biasa. Keterlibatan 101 Ning dari organisasi wanita lingkup Fatayat NU Provinsi Jawa Timur, kita membangun fondasi yang kuat bersama-sama tentang pentingya pencegahan dan deteksi dini wasting,” terang Arie Rukmantara.
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengatasi masalah kekurangan gizi dengan target menurunkan prevalensi stunting dan wasting atau gizi kurang dan gizi buruk. Pemerintah memperluas layanan tata laksana wasting keseluruh pelosok, seperti yang dituangkan dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting tahun 2017.
Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi/Integrated Management of Acute Malnutrition (PGBT/IMAM) – pendekatan berbasis bukti untuk pencegahan dan tata laksana wasting pada anak balita telah dilaksanakan secara nasional di semua provinsi sebagai salah satu intervensi gizi spesifik untuk mempercepat upaya pencegahan stunting.
Sementara itu, Rektor UNUSA Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap UNICEF yang telah bekerjasama dengan UNUSA untuk roadshow “Ayo Cegah dan Obati Wasting Biar Ga Stunting”.
"Kalau 4 tahun pertama ini fokusnya di penanganan gizi buruk, kedepan akan diperluas lebih banyak lagi sektor kerjasama UNUSA dan UNICEF," katanya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait