JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Ketua DPC Partai Demokrat Jombang Syarif Hidayatulloh dipastikan kembali duduk di kursi legislatif untuk periode kedua. Dia berpeluang menjadi pimpinan DPRD setempat setelah partainya mendapatkan 6 kursi sesuai hasil pemilu legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu.
Dari jumlah perolehan kursi itu, partai demokrat masih harus berkoalisi untuk mengusung calon bupati maupun wakil bupati pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang tahun ini, sebab masih butuh empat kursi lagi.
Syarif Hidayatulloh sangat berpotensi untuk diusung partainya sebagai calon bupati maupun wakil bupati (cabup-cawabup) dalam pilkada November 2024 nanti. Namun demikian, pria yang akrab dipanggil Gus Sentot tersebut mengaku saat ini masih ingin menjalankan amanah rakyat yang mencoblosnya pada 14 Februari lalu.
"Pada intinya saya saat ini tidak mengecewakan orang-orang yang pada Pileg kemarin telah memilih saya. Sebab, itu adalah sebuah kepercayaan dan amanah agar saya menjadi wakil rakyat lagi. Saya ingin menjaga dan menghargai amanah tersebut," katanya kepada iNews.id, Rabu (17/4/2024).
Selain karena amanah masyarakat, menurut Gus Sentot, menjadi wakil rakyat dapat mengawasi tugas eksekutif dalam menjalankan undang-undang maupun peraturan daerah yang ditetapkan. "Jujur ya, saat ini masih ingin fokus sebagai wakil rakyat dulu. Tapi, kita lihat perkembangan dulu nanti, karena politik ini kan dinamis," ujarnya.
Gus Sentot memberikan kesempatan kepada kader internal partai maupun eksternal untuk maju pada kontestasi pemilu lima tahunan tahun ini. Dalam waktu dekat, dikatakan Gus Sentot, Demokrat akan melakukan penjaringan bakal calon bupati maupun wakil bupati Jombang.
"Kita terbuka saja untuk semua. Kalau memang di internal tidak ada, bisa jadi kita usung kader eksternal atau dari luar partai. Nanti hasil penjaringan itu kami sampaikan kepada DPP Partai Demokrat," ujar anggota DPRD Jombang ini.
Saat ini, dikatakan Gus Sentot, DPC Partai Demokrat Jombang sudah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah partai termasuk Gerindra untuk menentukan sosok cabup/cawabup yang diusung dalam Pilbup 2024 November nanti. ”kita melakukan komunikasi dengan semua partai. Tapi yang paling intensif dengan Partai Gerindra,” ucapnya.
Pengasuh ponpes di Peterongan Jombang ini menyampaikan, sesuai instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mempertahankan KIM (Koalisi Indonesia Maju) di daerah. Sehingga, setiap daerah harus melihat calon yang berpotensi dari Gerindra ataupun Demokrat. Untuk itu, komunikasi intensif perlu dilakukan untuk menciptakan situasi yang kondusif dan linier.
”Untuk calon, kami sudah berkomunikasi dengan Bapak H Warsubi dan Bu Mundjidah Wahab. Namun kami masih terus melakukan komunikasi dengan para tokoh -tokoh potensial lainnya," tandas pria yang juga menjabat sebagai ketua DPC Pemuda Pancasila Kabupaten Jombang ini.
Dia menambahkan, calon bupati dan wakil bupati yang diusung maupun yang didukung pada Pilbup nanti jabatannya dapat berakhir dengan sempurna, tanpa ada perpecahan. "Banyak kejadian bupati dan wakil itu berkonflik, nah kami ke depan tidak ingin itu terjadi di Jombang, harus sejalan dan kondusif di depan maupun di belakang," tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait