Sementara untuk tiga proyek pembangunan ruas jalan meliputi Jalan Raya Blooto Utara, Jalan Raya Pulorejo dan Jalan Raya Balongcangkring – Rejoto. Dan kawasan wisata baru ini mengusung tema Majapahit dan merupakan pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan.
“Disini memanfaatkan aliran Sungai Ngotok anak dari sungai Brantas untuk pariwisata. Jadi akan ada wisata susur sungai yang disediakan 15 unit kapal, agrowisata petik jeruk sepanjang kurang lebih 1,6 KM di bantaran Sungai Ngotok sisi utara dan selatannya," terang Ning Ita.
"Akan ada pusat literasi tentang Mojopahit, co working space, amphiteater berkapasitas 1000 pengunjung, ada taman budaya, ada tempat kulinernya dalam bentuk kapal atau resto kapal sepanjang 40 meter, ada camping ground, kemudian ada playgroundnya, kemudian fasilitas pendukung lainnya seperti plasa kuliner, sentra UMKM nya dan untuk wisata edukasi terkait dengan Mojopahit,” tambah Ning Ita.
Pada kesempatan ini, Ning Ita juga menjelaskan bahwa dipilihnya wilayah Rejoto untuk pembangun kawasan wisata adalah untuk pemerataan pembangunan di wilayah barat Kota Mojokerto serta kesesuaian kondisi wilayah.
“Kebetulan memang kita ingin pemerataan pembangunan dan sungai yang mudah diakses itu ada di wilayah barat tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuat satu perencanaan integral terkait dengan pariwisata sejarah dan budaya itu nanti di seluruh wilayah Kota Mojokerto,” pungkas Ning Ita.
Pembangunan tujuh proyek strategis wisata ini dianggarkan senilai lebih dari 50 miliar rupiah dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan kolaborasi dengan APBD Kota Mojokerto.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait