MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Tujuh proyek strategis pariwisata di Kota Mojokerto dimulai pembangunannya. Agar proyek yang diproyeksikan dapat menarik wisatawan ini berjalan lancar, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama jajarannya dan tokoh masyarakat menggelar doa bersama, istighotsah dan Khotmil Quran di bantaran Sungai Ngotok, kawasan Rejoto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan, doa bersama yang disertai peletakan batu pertama ini sebagai wujud permohonan agar pembangunan tujuh proyek strategi pariwisata di Kota Mojokerto yang dilaksanakan serentak tahun 2023 bisa berjalan sesuai target dan selesai dengan paripurna serta bisa bermanfaat.
“Harapan kami doa kita bersama untuk tujuh proyek strategi pariwisata ini, pembangunannya bisa berjalan dengan lancar. Selesai dengan paripurna dan bisa bermanfaat untuk peningkatan PAD bagi Pemerintah Kota Mojokerto juga peningkatan ekonomi bagi warga Kota Mojokerto, “ tutur perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Dijelaskan oleh Ning Ita bahwa tujuh proyek strategis tersebut meliputi empat paket proyek pembangunan pariwisata dan pendukungnya serta tiga proyek pembangunan ruas jalan yang merupakan akses ke kawasan wisata Rejoto.
“Empat proyek daya tarik wisata plus pendukung dari pariwisata ada Taman Bahari Mojopahit, ada resto kapal Mojopahit, ada PLUT dan Sentra IKM sebagai pendukungnya,” jelasnya.
Sementara untuk tiga proyek pembangunan ruas jalan meliputi Jalan Raya Blooto Utara, Jalan Raya Pulorejo dan Jalan Raya Balongcangkring – Rejoto. Dan kawasan wisata baru ini mengusung tema Majapahit dan merupakan pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan.
“Disini memanfaatkan aliran Sungai Ngotok anak dari sungai Brantas untuk pariwisata. Jadi akan ada wisata susur sungai yang disediakan 15 unit kapal, agrowisata petik jeruk sepanjang kurang lebih 1,6 KM di bantaran Sungai Ngotok sisi utara dan selatannya," terang Ning Ita.
"Akan ada pusat literasi tentang Mojopahit, co working space, amphiteater berkapasitas 1000 pengunjung, ada taman budaya, ada tempat kulinernya dalam bentuk kapal atau resto kapal sepanjang 40 meter, ada camping ground, kemudian ada playgroundnya, kemudian fasilitas pendukung lainnya seperti plasa kuliner, sentra UMKM nya dan untuk wisata edukasi terkait dengan Mojopahit,” tambah Ning Ita.
Pada kesempatan ini, Ning Ita juga menjelaskan bahwa dipilihnya wilayah Rejoto untuk pembangun kawasan wisata adalah untuk pemerataan pembangunan di wilayah barat Kota Mojokerto serta kesesuaian kondisi wilayah.
“Kebetulan memang kita ingin pemerataan pembangunan dan sungai yang mudah diakses itu ada di wilayah barat tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membuat satu perencanaan integral terkait dengan pariwisata sejarah dan budaya itu nanti di seluruh wilayah Kota Mojokerto,” pungkas Ning Ita.
Pembangunan tujuh proyek strategis wisata ini dianggarkan senilai lebih dari 50 miliar rupiah dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan kolaborasi dengan APBD Kota Mojokerto.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait