Diam-diam, sang raja menginginkan Sri Tanjung yang cantik jelita. Raja Sulakrama pun mengatur muslihat.
Raja Sulakrama mengirim surat kepada Dewa Indra menyatakan bahwa Sidapaksa akan menyerang kahyangan. Oleh karena itu, Indra harus membunuhnya.
Namun, Dewa Indra pada akhirnya mengetahui kebenarannya. Ia pun mengirim Sidapaksa pulang.
Sesampainya di Istana Raja Sulakrama, Sidapaksa memiliki keraguan tentang kesetiaannya Sri Tanjung. Sidapaksa pun terbakar emosi dan membunuh Sri Tanjung.
Sebelum meninggal, Sri Tanjung mengatakan kepada Sidapaksa, jika darahnya mengeluarkan bau yang harum, ini akan menjadi tanda bahwa dia setia. Jika darahnya berbau anyir, yang terjadi adalah sebaliknya.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait