Inggis Keluarkan Kebijakan Untuk Cegah Inflasi, Pertama Kalinya Sejak 50 Tahun

Trisna Eka Adhitya
Menteri Keuangan Inggris, Kwasi Kwarteng. (Foto: Reuters)

Investor melepas obligasi pemerintah Inggris jangka pendek secepat mungkin, dengan biaya pinjaman selama 5 tahun, yang menunjukkan kenaikan satu hari terbesar sejak 1991.  Pengumuman Kwasi Kwarteng menandai langkah perubahan dalam kebijakan ekonomi Inggris, mengingatkan kembali pada doktrin Thatcher dan Reaganomics tahun 1980-an yang dicemooh oleh para kritikus sebagai kembalinya ekonomi "menetes ke bawah". 

Selain itu, pemotongan pajak termasuk pengurangan langsung pajak pembelian properti, Bea Materai, ditambah pembalikan rencana kenaikan pajak perusahaan, akan menelan biaya tambahan sebesar 45 miliar pound pada 2026 hingga 2027. 

"Rencana kami adalah untuk memperluas sisi penawaran ekonomi melalui insentif pajak dan reformasi. Begitulah cara kita akan berhasil bersaing dengan ekonomi dinamis di seluruh dunia. Itulah bagaimana kita akan mengubah lingkaran setan stagnasi menjadi lingkaran pertumbuhan yang baik," ujar Kwasi Karteng. 

Institute for Fiscal Studies mengatakan pemotongan pajak yang diumumkan Menkeu Inggris adalah yang terbesar sejak tahun 1972, yang secara luas dikenang berakhir sebagai bencana karena dampak inflasi.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Inggris Keluarkan Kebijakan Pemotongan Pajak untuk Atasi Inflasi, Pertama Kali Sejak 1972 "

Editor : Trisna Eka Adhitya

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network