Prabu Hayam Wuruk sendiri juga memberikan hadiah persembahannya. Beliau memberikan gunung Mandara yang digerakkan oleh para dewa dan raksasa, dikelilingi kolam berisi ikan lambora yang sedang mabuk.
Hari berikutnya diisi dengan persembahan sajian makanan dan hiburan berupa tarian dan aneka pertunjukan. Sajian itu dibagi di antara para istri menteri, pendeta, brahmana, kesatria, dan bangsawan dari keluarga raja hingga bala tentara.
Pada hari yang keenam, prabu Hayam Wuruk mendapat giliran untuk mempersembahkan sajian. Sajian Prabu Hayam Wuruk sangat besarnya menyerupai perahu layar.
Lalu pada hari ketujuh, Patih GajahMada datang dengan persembahan berupa arca wanita sedih, di bawah gubahan bunga nagapuspa yang dililit rajasa. Inilah hari terakhir perayaan srada.
Acara hari ketujuh ditutup waktu malam dengan taburan uang dan pembagian pakaian dan makanan, merata kepada empat kasta. Perayaan ini menjadi perayaan terbesar yang pernah dibuat.
Pada hari yang kedelapan, para pendeta Budha berkumpul dan menyanyikan lagu pujaan yang diciptakan khusus untuk Gayatri Rajapatni. Arca bunga pun diturunkan dari singgasana dengan upacara.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait