MOJOKERTO, iNews.id - Seperti Indonesia yang berjalan dengan asas Pancasila, Majapahit pun memiliki landasan filosofi tertentu dalam praktik kenegaraannya. Pandangan dasar ini diidentifikasi oleh Muh. Yamin dalam bukunya Tatanegara Majapahit bersifat "kesaktian".
Hal ini ternyata berbeda dengan makna kesaktian yang jamak dipahami masyarakat. Orang-orang Majapahit memiliki pemaknaan yang dalam terhadap sifat dan karakter sakti ini.
Muh. Yamin menyebut bahwa kebiasaan dan adat istiadat Majapahit dibangun oleh suatu intisari naluri. Jika ditelisik, intisari naluri yang dimaksud berelasi langsung dengan apa yang mereka yakini sebagai karakter dan perbuatan para leluhur.
Dalam hal tersebut dipahami bahwa Majapahit memberi penghargaan dan penghormatan besar terhadap sejarah dan keberadaan orang-orang pendahulunya. Yang dalam hal ini, mereka telah tak lagi terjangkau oleh pengalaman fisik manusia.
Objek intisari tersebutlah yang diyakini bersifat kesaktian. Suatu keberadaan yang memberi sandaran para penguasa Majapahit untuk percaya pada zat mutlak dan absolut yang lain dibanding para makhluk.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait