Di antara wilayah-wilayah tersebut, hanya nama Irian yang tidak muncul. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa batas sebelah timur kerajaan Majapahit ialah kepulauan Maluku.
Prof. Slamet Mulyana menyebut bahwa keluasan wilayah ini tidak lepas dari adanya angan tentang kesatuan. Cita-cita yang pada akhirnya memengaruhi kelahiran Indonesia.
"Pada zaman kerajaan Majapahit telah timbul angan-angan tentang adanya negara kesatuan di wilayah Nusantara dan Semenanjung Melayu di bawah kekuasaan Majapahit. Dalam penyebutan nama dan penggolongannya Prapanca tidak meleset, padahal ia pasti belum menjelajah daerah-daerah itu seluruhnya. Kiranya ia mendapatkan nama-nama tersebut dari inventaris keraton atau dari tetamu atau orang-orang Majapahit yang pernah mengetahuinya," tulis Prof Slamet Mulyana.
Beliau menambahkan bahwa gagasan adanya negara kesatuan di wilayah Nusantara dan Semenanjung Melayu pada zaman Majapahit mempunyai arti yang penting untuk perkembangan politik negara. Itu tidak hanya bagi kerajaan Majapahit, tetapi juga bagi kerajaan sesudahnya.
Negara-negara sahabat menjangkau wilayah Siam
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait