Tengah: Siwa
Timur: Iswara, dewa pendampingnya Indra
Barat: Mahadewa, dewa pendampingnya Baruna
Utara: Wishnu, dewa pendampingnya Kuwera
Selatan: Brahma, dewa pendampingnya Yama
Timur laut: Sambhu, dewa pendampingnya Isana
Barat laut: Sangkara, dewa pendampingnya Bayu
Tenggara: Mahesora, dewa pendampingnya Agni
Barat daya: Rudra, dewa pendampingnya Nrtti
Tiap arah mata angin dan para dewa penjaga, sebenarnya menyimbolkan ajaran keagamaan tertentu dalam konsep Hindhu. Oleh karena itu, interpretasi sejarah terkini terhadap lambang Surya Majapahit menyimpulkan bahwa lambang ini bukanlah lambang kerajaan Majapahit melainkan lambang keagamaan.
Lambang Surya Majapahit tidak hanya memiliki satu macam bentuk saja. Perwujudan detailnya berbeda-beda dari reruntuhan bangunan yang berasal dari zaman Majapahit dan masa raja yang berkuasa.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait