Misalnya yang ditemukan di Candi Penataran, dewa-dewanya diatur dalam bentuk mandala. Sementara pada banyak nisan di situs Trowulan, bentuknya adalah mataari sudut delapan.
Meski demikian, tidak dipungkiri jika lambang Surya Majapahit selalu hadir mengiringi kejayaan Majapahit sebagai sebuah negara. Dari berbagai versi lambang, sejak masa awal Prabu Wijaya hingga era Suhita, ciri yang tidak berubah dari lambang ini adalah sinar matahari dengan garis tegas yang khas.
Meski jumlah surainya mengalami modifikasi, hal ini menunjukkan makna pentingnya simbol matahari bagi kerajaan Majapahit. Selain itu, keberadaan lambang Surya Majapahit yang selalu mengiringi tiap penguasa menunjukkan erat kaitan ajaran keagamaan dalam praktik bernegara.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait