"Maka kemudian ada alokasi diluar itu yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan yang kategori keluarga penerima manfaat, terutama keluarga pra sejahtera yang membutuhkan bantuan, ini dialokasikan untuk bantuan sosial dan permodalan usaha.
Selain itu, Ning Ita juga menjelaskan bahwa 40 persen dari DBHCHT dialokasikan untuk kesehatan. Dalam hal ini, Ning Ita mengalokasikan dananya di bidang kesehatan melalui kepesertaan BPJS Kesehatan bagi sekitar 55 ribu warganya sehingga Kota Mojokerto di tahun 2022 tetap mempertahankan capaian universal health coverage (UHC) BPJS Kesehatan.
"Kemudian sisanya 10 persen adalah kegiatan seperti ini, sosialisasi," pungkas istri Supriyadi Karima Saiful ini.
Dalam kegiatan kali ini, Pemkot Mojokerto diikuti oleh ratusan Linmas se Kota Mojokerto.
Editor : Trisna Eka Adhitya
Artikel Terkait