Contohnya, Era Bambang Dwi Hartono dengan kebijakan pendidikan gratis mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Diteruskan oleh Tri Rismaharini dengan gaya keibuan yang sukses dalam menata kota hingga mendapat pengakuan Internasional.
Meski hanya sebentar, era Whisnu Sakti Buana (almarhum), juga menjadikan Surabaya beridentitas dengan budaya dan pelestarian sejarah.
"PDIP berani mengusung dan memenangkan calon sendiri. Sedangkan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji belum terlihat dan dirasakan manfaatnya bagi warga Surabaya," terang Romo Saridin yang kerap bergereja di kawasan Nginden Surabaya itu.
Diketahui, sebanyak 17 Parpol di Surabaya merapatkan dukungan ke pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung oleh PDIP. Alhasil jika dalam masa coblosan mendatang tidak ada calon lain, maka dipastikan pasangan tersebut akan melawan kotak kosong.
Editor : Trisna Eka Adhitya