SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Deklarator Banteng Ketaton Jawa Timur, Saridin Widodo menilai bergabungnya belasan partai politik (Parpol) dalam mengusung calon tunggal Eri Cahyadi-Armuji merasa ada hal yang aneh yang cukup mengkhawatirkan bagi PDI Perjuangan. Menurutnya, bergabungnya partai-partai politik ini justru melemahkan kekuatan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Surabaya.
PDIP dikatakan pria yang akrab disapa Romo Saridin adalah partai besar dengan kekuatan akar rumput yang solid. Termasuk barisan Banteng Ketaton yang sejak tahun 2020 lalu, menjadi kekuatan loyalis PDIP dengan pergerakan 'gorong-gorong', untuk mengusung calon dari partai sendiri.
"Sepertinya Eri Cahyadi-Armuji tidak percaya diri, sehingga fenomena dukungan belasan parpol ini bisa menjadi bumerang nantinya," terangnya, Minggu (3/11/2024).
Romo Saridin mengatakan, saat ini masyarakat Surabaya sudah cerdas secara politik dalam melihat sosok pemimpin. Kontestasi memunculkan calon tunggal melawan kotak kosong, dinilai tidak lagi menjadi tren dalam memenangkan strategi politik.
Spekulasi kemenangan kotak kosong dinilai Romo Saridin bisa terjadi. Toh, jika kemenangan Eri Cahyadi-Armuji terjadi sebaliknya maka kemenangan bukanlah hasil dari perjuangan partai.
"Kalau sudah begitu, Eri Cahyadi-Armuji tidak lagi mengemban marwah partai. Malah terkesan memetingkan shyahwat kekuasaan belaka," tegas dia.
Selama ini, kader-kader terbaik partai berlambang kepala banteng moncong putih Surabaya telah membawa Surabaya dengan identitas Kepemimpinan yang mengakar.
Editor : Trisna Eka Adhitya