get app
inews
Aa Read Next : PDIP Surabaya sebut kepemimpinan Eri - Armuji tuntaskan 7.500 Bedah Rumah Tidak Layak Huni

Banteng Ketaton Sebut Ada yang Aneh Dengan Koalisi Partai Pendukung Eri-Armudji

Minggu, 03 November 2024 | 19:21 WIB
header img
Deklarator Banteng Ketaton Saridin Widodo. (Foto: istimewa)

SURABAYA, iNewsMojokerto.id - Deklarator Banteng Ketaton Jawa Timur, Saridin Widodo menilai bergabungnya belasan partai politik (Parpol) dalam mengusung calon tunggal Eri Cahyadi-Armuji merasa ada hal yang aneh yang cukup mengkhawatirkan bagi PDI Perjuangan. Menurutnya, bergabungnya partai-partai politik ini justru melemahkan kekuatan politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Surabaya.

PDIP dikatakan pria yang akrab disapa Romo Saridin adalah partai besar dengan kekuatan akar rumput yang solid. Termasuk barisan Banteng Ketaton yang sejak tahun 2020 lalu, menjadi kekuatan loyalis PDIP dengan pergerakan 'gorong-gorong', untuk mengusung calon dari partai sendiri.

"Sepertinya Eri Cahyadi-Armuji tidak percaya diri, sehingga fenomena dukungan belasan parpol ini bisa menjadi bumerang nantinya," terangnya, Minggu (3/11/2024).

Romo Saridin mengatakan, saat ini masyarakat Surabaya sudah cerdas secara politik dalam melihat sosok pemimpin. Kontestasi memunculkan calon tunggal melawan kotak kosong, dinilai tidak lagi menjadi tren dalam memenangkan strategi politik.

Spekulasi kemenangan kotak kosong dinilai Romo Saridin bisa terjadi. Toh, jika kemenangan Eri Cahyadi-Armuji terjadi sebaliknya maka kemenangan bukanlah hasil dari perjuangan partai.

"Kalau sudah begitu, Eri Cahyadi-Armuji tidak lagi mengemban marwah partai. Malah terkesan memetingkan shyahwat kekuasaan belaka," tegas dia.

Selama ini, kader-kader terbaik partai berlambang kepala banteng moncong putih Surabaya telah membawa Surabaya dengan identitas Kepemimpinan yang mengakar.

Contohnya, Era Bambang Dwi Hartono dengan kebijakan pendidikan gratis mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Diteruskan oleh Tri Rismaharini dengan gaya keibuan yang sukses dalam menata kota hingga mendapat pengakuan Internasional. 

Meski hanya sebentar, era Whisnu Sakti Buana (almarhum), juga menjadikan Surabaya beridentitas dengan budaya dan pelestarian sejarah.

"PDIP berani mengusung dan memenangkan calon sendiri. Sedangkan kepemimpinan Eri Cahyadi-Armuji belum terlihat dan dirasakan manfaatnya bagi warga Surabaya," terang Romo Saridin yang kerap bergereja di kawasan Nginden Surabaya itu.

Diketahui, sebanyak 17 Parpol di Surabaya merapatkan dukungan ke pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang diusung oleh PDIP. Alhasil jika dalam masa coblosan mendatang tidak ada calon lain, maka dipastikan pasangan tersebut akan melawan kotak kosong.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut