Survei yang dirilis The New York Times bersama Siena College pada Sabtu pekan lalu mengindikasikan, Harris mengungguli Trump secara signifikan di tiga wilayah pertempuran utama, yakni Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin. Dukungan untuk pendamling Harris, Tim Walz, juga melonjak.
Polling lain dari Financial Times/Michigan Ross yang hasilnya dirilis pada Senin kemarin menunjukkan Harris memperoleh dukungan di antara para pemilih pada isu utama, yakni perekonomian AS. Survei tersebut mengungkap, sekitar 42 persen pemilih percaya Harris bisa menangani isu ekonomi. Untuk isu itu, dia unggul 1 persen dibandingkan Trump.
Trump terakhir muncul di X, saat itu masih Twitter, pada Agustus 2023. Sebelumnya dia tak lagi menggunakan media sosial itu.
Pada 2021, di hari-hari terakhir masa jabatannya sebagai presiden, Twitter menghapus akun Trump terkait tuduhan keterlibatannya dalam serangan ke Gedung Capitol pada 6 Januari. Trump dituduh memanfaatkan Twitter untuk menghasut para pendukung agar menyerang gedung tempat berkantornya anggota Kongres AS itu. Massa menggeruduk gedung itu untuk membatalkan rapat pengesahan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Namun pada Oktober 2022, Musk membeli Twitter dalam kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS. Tak lama setelah itu, dia menepati janjinya untuk memulihkan kembali akun Trump. Akhirnya akun Trump muncul kembali pada November 2022.
Namun, Trump menolak menggunakan Twitter. Dia lalu membuat platform media sosial yang baru Truth Social untuk berinteraksi dengan para pendukungnya. Trump saat ini memiliki 88,2 juta lebih pengikut di X, sementara di Truth Social hanya 7,5 juta.
Editor : Trisna Eka Adhitya