Uang miliaran yang dikeluarkan calon itu, menurut Fattah, lebih baik diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Fatah juga berpandangan sampai kapanpun praktik politik yang high cost dan menghalalkan segala cara akan selalu mewarnai proses pilkada.
"Akibatnya akan selalu ada dugaan kecurangan dan potensi konflik horizontal. Padahal pilkada hanyalah alat atau mekanisme demokrasi yang tidak lebih penting daripada kualitas kepala daerah yang dihasilkan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan demokrasi Indonesia memiliki karakter yang sesuai dengan semangat kebangsaan dan budaya yang luhur berdasarkan Pancasila.
"Pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin daerah yang dibutuhkan masyarakat dalam pembangunan daerah. Pemimpin yang mampu menghadirkan kesejahteraan sosial yang luas bagi masyarakat,” tandas pria yang tinggal di Pulo Lor, Jombang ini.
Editor : Arif Ardliyanto