JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Ada yang menarik dari peta politik di Jombang jelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati pada Agustus nanti. Yakni beredar banner calon independen atau perseorangan, Kamis (18/7/2024).
Pada banner yang beredar itu, terpasang foto Ketua LSM FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang) Joko Fattah Rochim. Tertulis 'calon bupati Jombang, calon independent bersama Cak Fatah pengayom masyarakat bawah'.
Fatah mengonfirmasi kebenaran adanya banner yang memampang foto dirinya. Banner tersebut dibuat oleh para relawan dari sejumlah komunitas binaanya, termasuk para pedagang kaki lima.
"Yang buat bukan saya, tapi teman-teman komunitas. Saya tidak bisa melarang karena itu keinginan teman-teman," kata Fatah kepada iNewsMojokerto.id, Kamis (18/7/2024).
Diketahui, pendaftaran jalur perseorangan sudah ditutup KPU setempat pada 12 Mei 2024 lalu. Fatah pun menegaskan banner tersebut sebagai bentuk keprihatinan mahalnya tiket partai politik (Parpol) untuk maju pilkada.
"Saya sudah banyak mendengar dan mengetahui biaya rekomendasi maju pilkada lewat parpol itu mahal sekali, ada yang dipatok Rp500 juta sampai Rp1 miliar per kursi. Kalau parpol memiliki 10 kursi, maka sudah harus keluar Rp10 miliar. Itu hanya untuk rekomendasi. Belum lain-lainnya," ucapnya.
Uang miliaran yang dikeluarkan calon itu, menurut Fattah, lebih baik diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Fatah juga berpandangan sampai kapanpun praktik politik yang high cost dan menghalalkan segala cara akan selalu mewarnai proses pilkada.
"Akibatnya akan selalu ada dugaan kecurangan dan potensi konflik horizontal. Padahal pilkada hanyalah alat atau mekanisme demokrasi yang tidak lebih penting daripada kualitas kepala daerah yang dihasilkan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan demokrasi Indonesia memiliki karakter yang sesuai dengan semangat kebangsaan dan budaya yang luhur berdasarkan Pancasila.
"Pada akhirnya akan menghasilkan pemimpin daerah yang dibutuhkan masyarakat dalam pembangunan daerah. Pemimpin yang mampu menghadirkan kesejahteraan sosial yang luas bagi masyarakat,” tandas pria yang tinggal di Pulo Lor, Jombang ini.
Editor : Arif Ardliyanto