JOMBANG, iNewsMojokerto.id - Menyeruak kabar anggota Polisi di Jombang diduga dianiaya istrinya dengan ditusuk menggunakan obeng. Kabar tersebut beredar ke sejumlah wartawan sejak Minggu (7/7/2025). Berdasarkan informasi yang beredar, Polisi yang menjadi korban penganiayaan berinisial F, berdinas di Polsek Ploso Polres Jombang.
Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu membuat seksi profesi dan pengamanan (Propam) Polres Jombang turun tangan. Propam langsung melakukan pemeriksaan terhadap pasutri (pasangan suami istri) itu. Propam juga mendatangi rumah pasutri itu yang merupakan tempat kejadian perkara.
Kasi Propam Polres Jombang Muhammad Teguh membenarkan kejadian KDRT itu. Namun, pihaknya membantah adanya penusukan menggunakan obeng. Ia menyebut, korban dilempar handphone (HP) oleh istrinya.
"Gak ada ditusuk, gak ada itu tapi yang pasti korban dilempar HP," katanya di Mapolres Jombang, Senin (8/7/2024).
Teguh menjelaskan, peristiwa KDRT itu terjadi pada Sabtu (6/7/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat kejadian, sempat terjadi adu mulut antara korban dengan istrinya. Sang istri yang bekerja sebagai tenaga kesehatan emosi lalu melempar ponsel yang dipegangnya.
"Posisi korban saat itu sedang tidur kemudian mengalami komunikasi cekcok dan spontan langsung dilempar sama HP oleh istrinya," katanya.
Akibat lemparan ponsel tersebut, kata Teguh, polisi berpangkat brigadir satu (Briptu) itu mengalami luka memar pada bagian kepala. "Korban luka bagian kepala kening kiri, sobek sedikit kayak bengkak itu, tidak dirawat karena hanya luka biasa," ucapnya.
"Pada prinsipnya luka itu diakibatkan karena lemparan hp istri bukan ditusuk, kalau obeng itu kan lukanya parah ini tidak serius," lanjutnya.
Teguh tidak menjelaskan secara gamblang pemicu pertengkaran di rumah tangga mereka. Ia menyebut, hanya terjadi kesalahpahaman saja. Teguh juga menepis adanya dugaan perselingkuhan sebagai penyebabnya.
"Menurut hasil pemeriksaan sementara belum ada tanda-tanda mengarah ke situ (perselingkuhan), hanya kesalahpahaman saja, masalah rumah tangga biasa, bukan karena ekonomi sebab mereka berdua sama-sama bekerja, hanya kesalahpahaman biasa kalau berumah tangga itu ngomong agak keras," kata mantan anggota Polsek Kudu ini.
Editor : Arif Ardliyanto