Dikatakan Sugiat, budaya gotong royong yang semula menjadi sikap hidup bangsa Indonesia kini telah mengalami banyak gempuran dari nilai individualisme, liberalisme, maupun pengaruh materialisme sebagai dampak dari pengelolaan pembangunan yang bercorak kapitalistik.
"Untuk itu, mari kita perkuat kembali semangat kegotong royongan serta keswadayaan yang berbasis pada nilai-nilai budaya lokal," kata Sugiat.
Sugiat mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan gotong-royong untuk mencapai masyarakat adil dan makmur menuju keluarga sehat sejahtera.
"Mari kita giatkan kembali budaya kerja bhakti, budaya gotong royong seperti membangun atau memperbaiki jalan Desa, membersihkan saluran irigasi desa (susuk wangan) dan sarana prasarana lainnya, serta menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) secara bersama sama, guyub rukun," katanya.
Budaya selalu bersama dan bergotong royong, menurut Sugiat diyakini dapat membuat masyarakat hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan dengan suasana kekeluargaan. "Semoga Allah SWT meridhoi usaha dan cita-cita kita bersama dalam membangun Kabupaten Jombang yang lebih baik," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto