get app
inews
Aa Read Next : Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Empat Desa di Jombang Boyong Piala

Gempa Tuban, Pergerakan Tanah di Lokasi Bencana Tanah Amblas Jombang Makin Parah

Minggu, 24 Maret 2024 | 16:59 WIB
header img
Petugas BPBD Jombang mengukur keretakan tanah. Foto iNewsMojokerto/Zainul Arifin

JOMBANG, iNewsMojokerto.id - BPBD Kabupaten Jombang turun ke lokasi bencana tanah bergerak dan amblas di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, Sabtu (24/3/2024) pasca pasca Gempa Tuban yang terjadi pada Jumat sore, (22/3/2024). 

BPBD Jombang ke lokasi bencana melakukan pengukuran untuk mengetahui perkembangan tanah amblas dan retak-retak di sana. Hasilnya terdapat penambahan amblas dan retak sekitar satu milimeter.

Sebanyak 11 rumah di dusun tersebut mengalami rusak berat karena bencana tanah amblas pada 7 Maret 2024 lalu. Kesebelas rumah warga kini dikosongkan, pemiliknya tinggal di pengungsian sementara, di rumah tetangga.

"Selama Posko di Sambirejo ini dibuka, kami selalu melakukan pemantauan pergerakan tanah yang ada di sini. Juga setelah gempa (Tuban) kemarin kami langsung melakukan cek ulang terhadap keretakan-keretakan yang terjadi," kata petugas BPBD Jombang, Abdi Purwoko di lokasi bencana.

Disampaikan Abdi, hasil dari pengukuran di setiap sudut lokasi bencana tanah bergerak dan tanah amblas di Dusun Jumok, didapati adanya penambahan tanah amblas pasca gempa Tuban. Sebelumnya, tanah amblas yang terdalam mencapai 72 senimeter.

"Ternyata dari beberapa titik yang saya lakukan pengukuran, ada satu titik yang bergeser sekitar satu milimeter," ujar Abdi, Minggu (24/3/2024). 

Ia mengungkapkan, hasil pnegukuran tersebut akan disampaikan kepada pimpinan untuk diambil langkah-langkah.

Gempa Tuban pada Jum'at, sempat dirasakan warga Dusun Jumok termasuk warga korban tanah amblas, hingga dua kali. Namun gempa pukul 15.52 WIB yang menimbulkan kepanikan warga hingga sejumlah warga keluar rumah mencari aman.

Kaseno Ketua RT setempat menjelaskan, kepanikan warga karena khawatir seperti yang terjadi pada 7 Maret lalu..

"Warga disini sama merasakan getaran itu Bahkan pak Jaini (salah satu warga) bilang ini apa pak RT kok ada getaran. Saya jawab mungkin agak jauh itu pak sumber getarannya. Warga sempat panik pada keluar rumah semua. Karena dikira tanah amblas susulan yang menimpa dusun ini," kata Kaseno. 

Menurut Kaseno, gempa yang dirasakan pada Jum'at sore tersebut membuat warga panik. Karena pada 7 Maret lalu di tempatnya terjadi bencana tanah bergerak dan amblas. Akibatnya 11 rumah rusak berat dan tidak ada yang berani ditempati lagi.

"Pemilik rumah saat ini mengungsi di rumah tetangga. Karena tidak berani tinggal di rumahnya. Juga tidak boleh karena berbahaya," ujarnya. 

Lebih lanjut Kaseno menjelaskan, setelah gempa Tuban, warga telah mendapat pengarahan dari kepala desa untuk menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana. "Arahnya menyelamatkan sudah diarahkan, yaitu ke arah barat," pungkasnya.

Mengantisipasi berbagai kemungkinan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menyiagakan sejumlah aparat utamanya BPBD di Posko Bencana tanah amblas Sambirejo. Penjagaan berlangsung selama 24 jam dengan bergiliran tiga sif.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Mojokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut