get app
inews
Aa Read Next : Soma Nite Run Meriah, UMKM Dapat Berkah

Kisah Samsul, Rintis Usaha Bakso hingga Sukses Ubah Nasib Pengamen dan Gelandangan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 09:15 WIB
header img
Samsul menyakikan bakso gratis kepada warga Jemurwonosari di acara buka puasa. (Ihya' ulumuddin).

SURABAYA, iNews.id - Samsul (38) sibuk menata ratusan mangkok bakso di atas meja. Semua menu sudah tersaji, tinggal ditaburi bawang goreng dan kuah yang sudah dipanasi.

Sore itu, warga Waru, Sidoarjo ini tengah menggelar syukuran. Dia menggelar acara buka puasa bersama dengan warga sekitar Jemurwonosari, Surabaya. Tempat lama saat dia mengawali usaha.

Tak berapa lama, ratusan warga berduyun-duyun datang. Mereka menyantap menu bakso gratis begitu azan maghrib berkumandang.

Ditemui seusai acara, Samsul mengaku menggelar syukuran karena dikaruniai rezeki berlimpah. Seluruh rombong bakso yang dijalankan oleh karyawannya laris dan mendulang untung besar.


Ratusan mangkok bakso dibagikan gratis kepada warga. (ihya' ulumuddin).

"Wujud syukur saja mas. Sudah dapat rezeki. Waktunya sekarang berbagi," katanya saat ditemui iNews.id, Jumat (22/3/2024) malam.

Samsul menceritakan, sudah sembilan tahun menjalani bisnis jualan bakso tersebut. Selama waktu itu pula, dia mengalami jatuh bangun hingga mencapai hasil seperti sekarang.

Rombong bakso yang semula hanya satu, kini terus bertambah hingga menjadi 22 unit, tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Tak hanya itu, sekarang Samsul juga memiliki 26 karyawan.

"Saya mulai jualan tahun 2016. Rombong masih satu. Saya dorong sendiri setiap hari," kata Samsul mengenang awal pertama merintis usaha.

Samsul teringat bagaimana dia keliling kampung ditemani istri. Mengkal di depan RSI Jemursari dan SMA 10 sambil membantu menata parkir. "Terus begitu setiap hari. Sorenya keliling lagi sampai bakso habis," katanya.

Tujuh bulan lamanya Samsul menjalani rutinitas tersebut, hingga akhirnya seorang pembeli memberi saran agar dia megembangkan usahanya. Caranya dengan menambah jumlah rombong bakso.

"Dia bilang, jangan takut membesarkan usaha. Katanya bakso saya enak harus dikembangkan," ujarnya.

Pesan pembeli itu membuat Samsul tertantang. Berbekal surat BPKB motor milik bapak mertua, Samsul mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp25 juta ke Bank Republik Indonesia (BRI) Cabang Kutisari. Pinjaman itu cair dalam waktu delapan hari.

"Saya nekat saja. Uang Rp25 juta saya belikan rombong lima unit. Saya sebar ke beberapa titik. Di terminal, kampung dan tempat mangkal ojek online," katanya.

Momen itu rupanya menjadi titik balik usaha bakso Samsul. Bakso yang diberi nama Rahayu (diambil daru nama istirinya) ternyata cocok di lidah para pelanggan, sehingga terus berkembang.


Warga menyerbu rombong bakso Samsul di Jemurwonosari. (ihya' ulumuddin).

Dua tahun berselang (2018), Samsul kembali berekspansi. Dia kembali memperluas pasar baksonya hingga ke wilayah Sidoarjo. Karena itu, dia kembali mengajukan KUR BRI untuk kembali membeli rombong.

"Saya pinjam Rp60 juta. Kali ini tanpa agunan," katanya.

Pihak BRI memberi kepercayaan karena usaha bakso Samsul sudah jalan. Selain itu, cicilan pinjaman KUR yang pertama juga lancar. "Saya enggak pernah telat bayar, makanya gampang," tuturnya.

Proses sama juga terjadi pada pinjaman Samsul yang ketiga kalinya sebesar Rp100 juta pada 2020 lalu. Saat itu, dia membutuhkan modal lebih besar lagi untuk memperbayar sewa kontrakan rumah, tempat produksi bakso. Sisanya untuk menambah rombong yang kini total berjumlah 22 unit.

Sejak saat itu, bisnis bakso Samsul terus berkembang. Omzet yang semula hanya Rp600.000 per hari, kini naik menjadi Rp3,5 juta hinga Rp4 juta per hari. "Sehari bisa menggiling 70 kilogram daging. Kalau pas ramai kadang sampai 1 kwintal," katanya.

Karena itu Samsul bersyukur atas semua yang didapat hari ini. Dia juga beterima kasih atas kepedulian BRI terhadap pelaku usaha kecil seperti dirinya untuk terus maju dan berkembang.

Rekrut Pengamen dan Gelandangan

Sukses mengembangkan usaha bakso tak lantas membuat Samsul lupa daratan. Sebaliknya, dia terus berpikir untuk bisa membantu mereka yang menganggur dan hidup di bawah garis kemiskinan.

Saat rombong masih berjumlah lima unit misalnya, Samsul kerap mendatangi pengamen, pemulung hingga gelandangan yang ada di jalan-jalan. Mereka diajak bergabung untuk berjualan bakso.

"Saya kasihan lihat mereka. Masa mau terus ngamen. Maka saya tawari jualan," ujarnya.

Karena itu hampir sebagian besar karyawannya saat ini adalah mereka yang sebelumnya hidup di jalanan. Dari 26 karyawan, 11 di antaranya merupakan mantan pengamen. Lalu sisanya perantau yang tidak punya pekerjaan.

"Saya tidak pilih-pilih. Asal punya KTP (Kartu Tanda Penduduk). Jelas asal usulnya, saya tampung. Pokoknya mau bekerja," katanya.

Samsul mengakui pernah tertipu gegara merekrut sembarang orang menjadi karyawan. Dua sepeda motor berikut dua unit rombongnya dibawa kabur. Meski begitu dia mengaku tidak kapok.

Dia menganggap musibah itu sebagai bagian dari risiko berdagang. Dia tetap yakin, Tuhan akan memberikan imbalan atas niat baiknya tersebut. "Musibah itu bagian dari pupuk usaha. Enggak masalah," katanya.

Salah seorang karyawan, Samsul, Ansori mengakui sifat baik bosnya tersebut. Saking baiknya, seluruh karyawan juga diberi fasilitas tempat tinggal gratis.

"Semua karyawan tinggal satu rumah dengan bos. Makan, kebutuhan lisrik, semuanya gratis. Jadi pendapatan kita dari jualan bakso utuh," kata bujang asal Ngawi tersebut.

Lebih menyenangkan lagi, seluruh karyawan juga diajari untuk maju. Mereka yang sudah bisa survive diberi kesempatan untuk membuka usaha bakso secara mandiri.

Komitmen BRI Bantu UMKM

Komitmen BRI terhadap kemajuan UMKM memang tak perlu diragukan lagi. Hal itu terbukti dari besarnyanya penyaluran kredit untuk sektor ekonomi kerakyatan tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun Databoks, penyaluran kredit sektor UMKM pada kuartal I 2023 mencapai Rp989,6 triliun. Naik cukup tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yakni sebesar Rp903,3 triliun.

Sedangkan total penyaluran kredit BRI untuk semua sektor hingga kuartal I-2023 mencapai Rp1.180,1 triliun. Kredit BRI tumbuh positif berkat dukungan segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18 persen (yoy).

Adapun pertumbuhan di segmen UMKM diikuti dengan pertumbuhan laba secara konsolidasian (BRI Group) sebesar 27,37 persen (yoy) menjadi Rp15,56 triliun.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto, mengatakan, kinerja positif BRI pada kuartal I 2023 adalah buah dari penyaluran kredit UMKM. Lewat kredit itu, BRI juga turut berkontribusi pada peningkatan ekonomi bangsa. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut