MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akrab dalam momen potong kue bersama Choi Siwon SuperJunior (SUJU) dan sejumlah publik figur dalam acara Peringatan 50 Tahun kerjasama Indonesia dan Korea Selatan (Korsel).
Sejumlah isu prioritas disinggung dalam kesempatan intim dua negara ini. Jamuan tersebut merupakan agenda peringatan kemerdekaan ke-78 RI dan resepsi diplomatik memperingati 50 tahun hubungan kerja sama Indonesia-Korsel di Seoul.
Mulai dari ketahanan energi, pangan, dan infrastruktur seperti pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara pun ikut disebut Mahfud dalam sambutannya.
“Kedua negara dapat terus meningkatkan kerja sama yang berorientasi masa depan, tidak hanya pada isu-isu global, tapi juga isu-isu bilateral yang menjadi prioritas,” ujar Mahfud, Kamis (31/8/2023) malam.
Pihak Korsel yang diwakili Ketua Komite Persahabatan Parlemen Korea-Indonesia, Mr Kim Gi Hyeon menekankan semakin penting dan strategisnya hubungan kedua negara dalam 50 tahun ke depan.
Kerja sama ini diharapkan akan memberikan efek positif bagi negara-negara sekitar. Utamanya dalam menjaga perdamaian dan menciptakan kemakmuran di kawasan.
Senada dengan pernyataan cita-cita tersebut, Duta Besar RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto berharap penguatan kerja sama yang berorientasi masa depan terus berkembang. Momen ini menjadi acara resmi terakhir Dubes Sulis yang sekaligus berpamitan sehubungan telah berakhirnya masa tugas di Seoul.
Mengusung tema "Persahabatan Lebih Erat, Kemitraan Lebih Kuat”, malam perayaan ini dihadiri oleh para korps diplomatik, pejabat pemerintah, kalangan pengusaha serta akademisi Indonesia dan Korsel. Choi Siwon tampak hadir di antara undangan.
Bahkan, di momen simbolik pemotongan kue, Choi Siwon diundang maju bersama Mahfud MD dan sejumlah undangan penting lainnya.
Mahfud MD menyebut Indonesia dan Korsel memiliki modal yang kuat dan unik dalam memajukan kemitraan strategis.
Mahfud memandang kedua negara memiliki banyak kesamaan nilai seperti demokrasi, ekonomi terbuka, cinta damai, penghormatan pada HAM, dan penegakan hukum internasional.
Editor : Trisna Eka Adhitya