MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Pernahkah pembaca mendengar dan mengetahui tentang Situs Biting? Tahukah bahwa situs ini berkaitan dengan Majapahit?
Tidak banyak pembicaraan mengenai jejak Majapahit di Lumajang. Wilayah yang dulunya merupakan bagian penting kerajaan yang berpusat di Trowulan ini ternyata masih menyimpan sisa cerita.
Dikutip dari laman Kemendikbud, ada sebuah cerita rakyat yang menguraikan mengenai kisah pendirian Situs Biting. Situs yang kini tinggal reruntuhan itu dulunya merupakan bagian wilayah Majapahit Timur.
Diyakini bahwa Situs Biting berdiri di bawah kepemimpinan Menak Koncar. Menak Koncar merupakan Adipati Majapahit yang ditugaskan di wilayah tersebut.
Sejarawan Graaf dan Pigeaud (1865) menyebut Menak Koncar sebagai tokoh legendaris Lumajang. Masyarakat sekitar mengenal Menak koncar sebagai penguasa Lumajang pada akhir masa kerajaan Majapahit.
Jika benar, diperkirakan masa pendirian ini terjadi sekitar abad XIV Masehi. Siapakah Menak Koncar sebenarnya?
Pengungkapan sososk Menak Koncar akhirnya berujung pada salah seorang yang berhubungan dengan Patih Nambi, yaitu Arya Wiraraja.
Sosok Arya Wiraraja memang bukan nama sembarangan dalam sejarah Majapahit. Arya Wiraraja merupakan pemimpin dari tanah Sumenep, Madura yang banyak membantu Prabu Wijaya di masa awal pendirian Majapahit.
Situs Biting terletak di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Sebagai sebuah lokasi bangunan kerajaan lawas, situs ini diketahui masih aktif sebagai benteng dan pemukiman dari masa Majapahit hingga kerajaan Mataram Islam.
Pengggunaan nama Biting berasal dari bahasa madura yang berarti "Benteng". Dari situlah asal-usul pemanfaatan situs ini ditelusuri.
Hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Situs Biting merupakan benteng dan pemukiman sejak masa kerajaan Majapahit. Area ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Lamajang Tigang Juru.
Arya Wiraraja memperoleh hak memimpin wilayah tersebut sebagai hadiah dari Prabu Wijaya atas jasanya membantu pendirian Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1293 M.
Diperkirakan pendirian benteng di Situs Biting dimulai tahun 1295 M.
Situs Biting merupakan daratan yang dikelilingi aliran empat sungai. Sungai Bondoyudo di sisi utara, Sungai Winong di sisi timur, Sungai Cangkring di sisi selatan dan Sungai Ploso di sisi barat.
Sepanjang aliran sungai-sungai itu terdapat dinding keliling. Ada 6 enam menara benteng yang dibuat dari susunan bata.
Keenam menara ini dikenal dengan istilah pengungakan. Tiap menara terletak di kelokan sungai dengan posisi lebih tinggi dari dinding benteng.
Pengungakan merupakan istilah lokal yang digunakan masyarakat sekitar untuk menyebut bangunan pengintaian.
Di area Situs Biting ini dulu juga ditemukan benda-benda non-bangunan seperti fragmen gerabah, fragmen terakota, fragmen keramik, fragmen logam, serta fragmen tulang dan gigi binatang.
Editor : Trisna Eka Adhitya