Wuluninggangan, Sayur Khas yang Populer di Masa Majapahit

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Peradaban masyarakat Jawa di zaman Majapahit sangatlah maju. Jadi, tidak heran jika saat itu masayarakat sudah mengenal berbagai cara pengolahan makanan.
Salah satu yang mungkin layak disebut adalah wuluninggangan. Sebuah nama masakan khas yang diyakini sudah populer di Jawa pada masa Majapahit.
Apa itu wuluninggangan ? Dikutip dari buku "Mutiara-Mutiara Majapahit", wuluningganggan adalah salah satu masakan khas di nusantara. Masakan ini kerap hadir sebagai lauk di kalangan masyarakat Majapahit.
Wuluninggangan adalah wulu yang dijadikan sayur. Bila merujuk bahan yang dikenal masyarakat Jawa hingga kini, wulu yang dimaksud adalah belimbing wuluh.
Masyarakat saat ini masih memiliki ingatan kolektif mengenai sayur wuluh. Umumnya diolah sebagai masakan dengan cita rasa asam dan gurih.
Dalam penelusuran yang dilakukan Tim iNews, masakah wuluninggangan sebenarnya sudah dikenal masyarakat Jawa sejak masa Singosari. Masakan ini disebut dalam sebuah prasasti yang dikeluarkan Mpu Sindok (930 M).
Wuluninggangan disebutkan dalam prasasti Jeru-jeru. Prasasti tersebut dikeluarkan untuk menandai tanah sima di desa Jeru-jeru.
Dalam prasasti tersebutlah diketahui wuluninggangan kerap disandingkan dengan telur yang dikeringkan. Pengolahan masakan masayarakat Jawa kala itu tentu sudah sangat baik.
Saat ini berbagai resep masakan dengan bahan belimbing wuluh juga masih menjadi favorit. Cita rasa asam yang segar umum digunakan untuk jenis masakan berkuah.
Editor : Trisna Eka Adhitya