get app
inews
Aa
Read Next : Ini Tips Aman Berada di Dalam Mobil saat Terjadi Gempa Bumi

Gempa Terdahsyat yang pernah mengguncang Indonesia Hingga Menyebabkan Banyak Korban Jiwa

Sabtu, 26 November 2022 | 14:42 WIB
header img
ilustrasi rumah roboh akibat gempa bumi. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

JAKARTA, iNewsMojokerto.id - Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai potensi bencana alam. Salah satu bencana alam yang terdahsyat yang seringkali mengguncang Indonesia adalah bencana alam gempa bumi

Gempa bumi yang sering mengguncang Indonesia ini diakibatkan oleh adanya pertemuan tiga lempeng tektonik. Tiga lempeng tersebut adalah Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, serta Lempeng Pasifik. 

Tak jarang, gempa-gempa yang menimpa Indonesia ini seringkali berakibat fatal, hingga menyebabkan tsunami.  Ribuan korban jiwa pun seringkali berjatuhan akibat gempa yang terjadi.

Berikut ini deretan gempa terdahsyat yang pernah mengguncang Indonesia

Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi. Hal ini karena Indonesia dilalui 3 jalur pertemuan lempeng tektonik, seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia serta Lempeng Pasifik. Beberapa gempa dengan magnitudo skala besar di Indonesia pun pernah terjadi. Bahkan ada gempa yang mengakibatkan tsunami.

Berikut deretan gempa paling mematikan di Indonesia.  

1. Gempa dan Tsunami Aceh

Gempa dahsyat dengan magnitudo 9,1-9,3 ini terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Titik pusat gempa berada di Samudra Hindia.  

Dari gempa ini kemudian menimbulkan tsunami yang ketinggiannya mencapai 30 meter. Sejumlah kawasan pesisir di Indonesia, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa hingga pesisir timur Afrika pun terkena dampaknya. 

Peristiwa ini pun tercatat sebagai salah satu bencana terdahsyat di abad 21. Pasalnya, akibat gempa dan tsunami ini tercatat setidaknya 283.100 orang meninggal dunia, 14.100 orang hilang serta 1.126.900 orang terpaksa mengungsi. 

Bukti kedahsyatan gempa dan tsunami di Aceh ini yang masih dapat dilihat sampai sekarang adalah adanya Kapal LPTD Apung milik PLN yang terseret jauh ke darat dari laut tempatnya berada. Padahal kapal tersebut memiliki berat 2600 ton. 

2. Gempa Yogyakarta  

Gempa Yogyakarta terjadi pada 27 Mei 2006 lalu. Dengan Magnitudo 5,9, menyebabkan sejumlah retakan tanah, likuifaksi, serta tanah longsor. Kabupaten Bantul menjadi daerah yang mengalami dampak bencana terparah. 

Menurut jurnal Geomagz dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Volume 6, Nomor 2, Juni 2016, sumber gempa Yogyakarta terletak di laut dari zona subduksi dan di darat dari sesar aktif. Sumber gempa di darat teridentifikasi berasal dari Sesar Opak, sesar atau patahan yang dianggap sebagai penyebab gempa Yogyakarta. 

Di Bantul, Klaten, Yogyakarta, Prambanan, 4.772 orang meninggal dunia, 17.772 orang luka-luka dan 204.831 rumah rusak. Sementara di Jawa Tengah, 1.010 orang meninggal dunia, 18.527 orang luka-luka dan 185.246 rumah rusak. 

3. Gempa Sumatera Barat  

Gempa dengan Magnitudo 7,9 terjadi di Sumatera Barat pada 30 September 2009. Pusat gempa berada di kedalaman 71 kilometer dengan 0.84 LS -99.65 BT, sekitar 57 kilometer Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat. 

Guncangan gempa paling kuat terjadi di wilayah Pariaman, Agam, Padang dengan intensitas VIII MMI. Gempa Sumatera Barat menyebabkan 1.100 orang meninggal dunia, 2.181 orang luka-luka, 2.650 bangunan rusak. 

Selain itu, gempa juga menyebabkan jaringan listrik dan komunikasi terputus. Kemudian juga terjadi eksodus warga yang tinggal di sekitar pantai ke tempat lain. 

Berdasarkan sumbarprov.go.id, wilayah barat Pulau Sumatera adalah salah satu yang terletak pada pertemuan lempeng teknonik Indo-Australia dengan lempeng tektonik Eurasia. Sumber gempa tak hanya bersumber dari pertemuan tektonik tetapi juga adanya Sesar Mentawai serta Sesar Sumatera. 

4. Gempa dan Tsunami Palu  

Gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu dengan Magnitudo 7,4 pada 28 September 2018. Gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sementara posisi pusat gempa di 27 kilometer Timur Laut Donggala. 

Tidak lama setelah gempa, BMKG mengeluarkan peringatan tsunami dan Kota Palu diterjang ombak setinggi 6 meter. Setelah gempa dan tsunami, Kota Palu dilanda likuifaksi. 
Likuifaksi mengakibatkan tanah larut seperti air yang mengalir, membawa bangunan serta kendaraan yang berada di atasnya. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, gempa di Palu terjadi karena aktivitas Sesar Palu Koro. 

Akibat gempa dan tsunami, 2.037 orang meninggal dunia, 671 orang meninggal dunia, 152 orang tertimbun dan 4.084 orang luka-luka.
 

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Berita iNews Mojokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut