Dikisahkan para dewa bekerja sama dengan Asura untuk mendapatkan air keabadian atau tirta amerta. Barang siapa yang mampu memperoleh air tersebut akan mendapat hadiah keabadian atau tidak bisa mati.
Candi Kesiman Tengah yang terletak di sisi utara kaki Gunung Welirang ini sebenarnya merupakan tujuan wisata yang menarik. Lokasi tepatnya adalah Jl. Candi, Trece, Kesimantengah, Kec. Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Pada dasarnya bangunan candi terbagi atas tiga bagian yaitu kaki candi yang berbentuk batur, badan candi juga terdiri dari bahan yang sama, dan atap candi yang sudah rusak.
Syinthia Dwi Friani dalam skripsinya "Candi Kesiman Tengah Tinjauan Arsitektural", memaparkan bangunan suci tersebut memiliki gaya arsitektur seperti Candi Jago atau Candi Naga pada Percandian Panataran. Gaya pemahatannya di luar langgam seni keraton.
Fakta tersebut mengindikasikan tampaknya langgam candi ini tidak dibuat oleh tukang kerajaan. Sebab gaya pengukirannya sangat kaku.
Gaya seni yang tidak lazim ini kemungkinan merupakan karya dari para pertapa sendiri. Hal ini juga dicatat oleh arkeolog Agus Aris Munandar.
Dalam tulisannya ‘Gaya Arsitektur Bangunan Suci di Jawa Timur Abad X – XV Masehi’, Agus menguraikan bahwa Candi Kesiman Tengah merupakan bangunan suci yang digunakan para resi. Candi ini merupakan satu klaster layaknya bangunan suci lain di lereng Gunung Penanggungan.
Editor : Trisna Eka Adhitya