Ada tiga pendapat yang berkembang. Sebagian berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan atau tempat mandi keluarga raja.
Sebagian berpendapat bahwa candi tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk masyarakat Trowulan. Sementara pendapat ketiga mencurigai situs ini mungkin berfungsi sebagai temat pemujaan mengingat adanya hiasan menara yang berbentuk meru.
Miniatur menara tersebut banyak ditemukan di bangunan yang dibuat pada abad 13 sampai 14 M. Hal ini mempertegas Candi Tikus sebagai peninggalan Majapahit.
Secara keseluruhan situs Candi Tikus berbentuk sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Kolam tersebut berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m.
Kolam tersebut terbuat dari batu bata merah. Di sisi luar terdapat selasar selebar sekitar 75 cm mengelilingi area candi.
Editor : Trisna Eka Adhitya