get app
inews
Aa Text
Read Next : Candi Mirigambar, Bukti Pencapaian Seni dan Sastra Majapahit

Berwisata ke Pemandian Putri Majapahit di Trowulan, Saat Ditemukan Jadi Sarang Tikus

Minggu, 18 September 2022 | 22:04 WIB
header img
Situs pemandian para putri Majapahit di Trowulan. (Foto: Perpusnas)

MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Sebuah situs di Trowulan diyakini sebagai pemandian para putri Majapahit. Situs ini berbentuk kolam yang cukup unik.

Situs pemandian Majapahit yang ada di Trowulan ini dikenal dengan nama Candi Tikus. Lokasinya terletak di sisi kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu.

Candi Tikus semula terkubur dalam tanah. Situs ini ditemukan kembali pada tahun 1914. Penggaliannya dilakukan berdasarkan laporan Bupati Mojokerto, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro.

Kemudian, pemugaran dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Hasilnya ditemukanlah bangunan yang mirip petirtaan. 

Meski demikian, belum dapat dipastikan sumber yang menerangkan secara jelas tentang kapan dan untuk apa situs ini dibangun sebenarnya. Bentuk situs yang berupa kolam dengan detail tertentu mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi.

Ada tiga pendapat yang berkembang. Sebagian berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan atau tempat mandi keluarga raja. 

Sebagian berpendapat bahwa candi tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk masyarakat Trowulan. Sementara pendapat ketiga mencurigai situs ini mungkin berfungsi sebagai temat pemujaan mengingat adanya hiasan menara yang berbentuk meru.

Miniatur menara tersebut banyak ditemukan di bangunan yang dibuat pada abad 13 sampai 14 M. Hal ini mempertegas Candi Tikus sebagai peninggalan Majapahit.

Secara keseluruhan situs Candi Tikus berbentuk sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Kolam tersebut berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m.

Kolam tersebut terbuat dari batu bata merah. Di sisi luar terdapat selasar selebar sekitar 75 cm mengelilingi area candi. 

Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam. Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat berukuran 3,5 m x 2 m.

Pada dinding luar kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk bunga padma. Bunga padma atau teratai ini terbuat dari batu andesit. 

Secara bukti arkeologi maupun tertulis, belum ditemukan informasi yang mengantar pada nama asli situs ini. Penamaan Candi Tikus diberikan karena kondisi situs ini saat ditemukan.

Nama 'Tikus' adalah sebutan yang diberikan oleh masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut merupakan sarang tikus.

Editor : Trisna Eka Adhitya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut