Pertama Dakon masuk kraton sejak kejayaan Majapahit, tepatnya di pemerintahan Ratu Kencana Wungu, karena ada satu cerita yang menyebut bahwa rani Majapahit ini suka bermain dakon.
Versi kedua muncul di masa Belanda pad kepemimpinan Sultan Agung Mataram. Dakon disebut mbedhil (senapan/meriam). Para prajurit Mataram yang kebanyakan dari golongan petani giat berlatih bedhil. Di sela-sela istirahat berlatih, mereka bermain permainan tradisi, termasuk dakon.
Sementara itu, versi ketiga, permainan dakon dibuat oleh Ki Buyut Manggal dari lereng Gunung Lawu. Ki Buyut Manggal merupakan seorang guru ilmu gaib dan memiliki kemampuan meramal nasib.
Uniknya beliau meramal dengan cara main dakon dari kayu sawo, sehingga diberi nama Gus Gamplong. RM Gandakusuma (KGPAA Mangkunegara IV) sempat menjadi muridnya saat itu, hingga usai belajar, memohon izin untuk membawa Gus Gamplong. Sejak itu permainan Dakon masuk Pura Mangkunegaran dan digunakan sebagai permainan para putri yang menunggu giliran menari.
Editor : Trisna Eka Adhitya