2. Bilah atau batang besi keris sangat tahan lama alias tidak mudah berkarat. Tampak pusaka ini ditempa ribuan kali sehingga inklusi pengotor besinya sangat minim.
3. Bila diminyaki bilahnya tidak cepat kering. Hal ini disebabkan kepadatan besi yang sangat baik, tidak menyerap minyak.
4. Wasuhan atau teknik penempaan sangat bersih dan relatif belum bisa ditiru oleh empu-empu pengrajin keris di zaman berikutnya.
5. Bilah keris tampak licin seolah dilapisi lilin sehingga halus saat diraba tetapi masih berserat. Keris sejenis yang bilahnya licin biasanya dilus (diperhalus) permukaannya. Rasa permukaan berserat tetapi licin inilah yang belum dapat disamai oleh pengrajin keris pasca Majapahit.
6. Bilah keris berwarna hitam keunguan atau dikenal dengan istilah "sulak biru".
7. Tantingan atau rasa beratnya saat digenggam terbilang sangat ringan. Itu disebabkan campuran baja di bilahnya sedikit.
8. Bilah berbentuk ramping dan nyujen.
Editor : Trisna Eka Adhitya