Masyarakat tidak mengenal Majapahit, tetapi percaya kekuatan gaibnya
Dalam buku "History of Java", Raffles mendedikasikan lebih dari 30 halaman untuk membahas awal berdirinya kerajaan Majapahit hingga masa keruntuhan. Dijelaskan bahwa terdapat dua versi tentang berdirinya kerajaan Majapahit.
Raffles sendiri berkesempatan untuk mengunjungi kota Majapahit pada tahun 1815. Saat itulah persentuhan langsung Raffles dengan kota Majapahit.
Sebelum mengunjungi reruntuhan Majapahit di Trowulan, Raffles telah mendapatkan informasi tentang daerah ini dari laporan seorang residen, Letnan H. G. Jourdan. Pada tahun 1813, Letnan Jourdan melaporkan kepada Kolonel Mackenzie bahwa kawasan Trowulan yang berada di dekat Wirasaba itu dipenuhi oleh rerimbunan pohon dan bambu.
Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk melacak jejak keberadaan sebuah kota masa lalu di Trowulan. Berbagai arca dan artefak memperlihatkan ciri kehinduan dapat ditemukan dan masih dalam kondisi baik.
Sayangnya, masyarakat setempat tidak dapat menjelaskan informasi mengenai reruntuhan maupun temuan benda-benda arkeologi lain. Namun, masyarakat di sekitar Trowulan percaya bahwa benda-benda tersebut memiliki kekuatan magis.
Nampaknya, kisah kejayaan Majapahit telah terputus sejak 1527 hingga msa kedatangan Raffles ini. Masyarakat pun tidak
Editor : Trisna Eka Adhitya