“Betul yang dikatakan Bu Wali bahwa kemampuan anak ini berbeda-beda makanya di Kurikulum Merdeka ini kepada sekolah ini diwajibkan untuk melakukan tes diagnostik dulu, tes awal dulu untuk melihat masing-masing kemampuan anak ini seperti apa sehingga pembelajaran nanti itu didesain berdasarkan kemampuan anak masing-masing,” jelasnya.
Rizqi juga memberikan saran agar Pemkot Mojokerto mengintensifkan pembentukan komunitas dalam sekolah maupun antar sekolah. Dengan adanya komunitas ini, hasil karya Kurikulum merdeka dapat dibagikan sebagai salah satu percontohan di tingkat nasional.
"Kemudian akan berkarya di mana karyanya nanti akan dibagikan kepada guru lain tidak hanya di Kota Mojokerto tapi di seluruh Indonesia. Disamping itu nanti karya ini ketika dibagikan akan semakin sempurna dan akan menjadi percontohan secara nasional," pungkasnya.
Disamping beraudiensi dengan Wali Kota Ning Ita tim dari BBPMP Provinsi Jawa Timur juga berkunjung ke beberapa sekolah di Kota Mojokerto diantaranya ke SMPN 2 Kota Mojokerto dan SDN Prajurit Kulon 3.
Editor : Trisna Eka Adhitya