Dia menjelaskan seperti jargon Muhammadiyah. Yaitu, lebih banyak memberi dari pada meminta. Karena Nabi mengatakan tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.
"Muhammadiyah menterjemahkan agama itu dalam bentuk bukan kaya ritual tapi miskin amal. Sebaliknya Muhammadiyah kaya amal walau konsisten dalam ritual," tegasnya.
Dia melanjutkan Islam dalam Muhammadiyah itu muncul dalam bentuk sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan kemudian lazizmu, MDMC serta program kemanusiaan yang lain.
"Sehingga sebagai sesama anak bangsa apalagi Ummat Muhammad kemudian dalam frame dalam besar lagi sesama hamba Allah kita bisa bersinergi sesama. Tak hanya kelompok tertentu, semua manusia tanpa pandang latar belakang politik, kegaamaan, partai dan sebagainya," imbuhnya.
Terpisah mewakili ABI Jatim, Ustad Abdillah Ba'bud menyampaikan sejak awal berjumpa pertemuan berlangsung sangat hangat dan penuh keakraban. "Kita banyak tukar menukar pemikiran," ujarnya.
Editor : Trisna Eka Adhitya